Spiga

Lawan Korupsi Sejak Kecil

Beberapa waktu lalu gue bareng teman-teman kampus jalan2 sekaligus studi banding ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di daerah Kuningan Jakarta. Ada rasa ingin tau, apa aja sih yang sudah mereka kerjain dan gimana cara mereka bekerja?
Setelah sampai di kantor KPK dan ngobrol dengan orang-orang yang kerja di situ, gue nemuin hal yang lebih menarik yaitu ternyata korupsi memang sudah ada sejak kita kecil. Hhmmm...kok bisa sih??.
Semua dimulai dengan hal-hal yang sederhana menurut pikiran kita dan kadang kita tidak menyadari bila itu bagian dari korupsi. Contoh kecil dan mungkin kita pernah bikin, seorang ibu memberi uang kepada anaknya Rp.5000 untuk beli terasi diwarung yang harganya cuma Rp.2000. Setelah beli di warung ditengah jalan menuju pulang dia ngeliat ada orang jual es cendol dan dibelilah es itu dengan harga Rp.1000, sesampai di rumah, si anak ngasih tau kepada ibunya kalau dia udah ngabisin Rp.1000 untuk beli es. Dan si Ibu membiarkan saja apa yang sudah dilakukan anaknya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut. Misal, seharusnya si anak mengembalikan dulu uang kembalian si Ibu baru meminta jika ingin jajan es.
Sebenarnya tanpa disadari walaupun kecil nilainya, si anak sudah melakukan tindak korupsi. Dan bila ini sering terjadi pada si Ibu maka si ibu tanpa disadari juga telah memberi peluang kepada anak-anaknya untuk bisa melakukan hal yang sama. Contoh lain adalah seringnya kita memberi uang kepada pegawai Pemerintah supaya apa yang kita inginkan bisa cepat terlaksana. Seperti membuat KTP atau SIM atau yang lainnya.
Dari kejadian di atas harusnya kita bisa ngambil satu pelajaran penting. Yaitu, untuk bisa mengurangi korupsi kita bisa memulainya dari lingkup terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Bila di dalam keluarga kita bisa menghindari atau mengurangi seperti contoh kasus di atas, mudah-mudahan kepekaan kita terhadap hal negatif bisa lebih terasah. Dan harapan kita utnuk maju hanya ada pada generasi muda. (Hitter Magazine)

0 komentar: